Peribahasa tentang Bunga

Tepak Sirih. (foto: kosabudaya.id)

Bagaikan cigak dapat bunga

Bermakna seseorang yang diberi sesuatu yang berharga namun tidak dihargai dengan baik

Bacaan Lainnya

Bunga tak sekuntum, kumbang tak seekor

Bermakna orang yang kecewa dengan pasangannya,laki-laki tidak seorang saja di dunia ini, begitu pula perempuan.

Bunga bukan (tidak) sekuntum. Bunga disunting, sesudahnya akan layu

Bermakna sesuatu yang dipakai akhirnya akan buruk, lazimnya orang mengungkapkan masih baru dikasihi, sudah lama dibuang

Bunganya dipersunting, pangkalnya diberaki

Bermakna isteri dikasihi, tapi mertua dibenci atau menyukai akan hak orang

Bunga dipetik, perdu ditendang

Bermakna mencitai istri tapi membenci mertua. Peribahasa ini juga bisa menyukai akan hak orang, tetapi orang yang memilikinya dibenci

Bunga gugur putik pun gugur, tua gugur masak pun gugur

Bermakna setiap manusia akan mati (baik muda mahupun tua).

Bak bunga kembang berbalik kuncup

Bermakna mula-mula mau menurut, tetapi kemudian berbalik ingkar

Bunga yang harum itu ada durinya

Bermakna sesuau yang megah itu ada penunggunya atau sesuatu yang cantik itu ada juga cacat-celanya.

Bunga yang layu balik kembang

Bermakna seseorang yang bernasib buruk pada akhirnya menemukan kembali kebenaran

Di mana bunga yang kembang, di situ kumbang datang

Bermakna di mana ada perempuan cantik, di situ ramai laki-laki datang melamar.

Kalau dicampak bunga, tak akan dibalas dengan tahi

Bermakna kalau kita berbuat baik kepada orang, tidak akan dibalasnya dengan kejahatan.

Laksana bunga dedap, sungguh merah berbau tidak

Bermakna orang yang cantik atau tampan tetapi tidak diiringi dengan budi

Lempar bunga dibalas dengan lempar tahi

Bermakna kebaikan dibalas dengan kejahatan

Sayang bunga layu di pohon

Bermakna perihal seorang gadis yang tiada bersuami hingga tua

Sebab kasih akan bunga setangkai, dibuang bunga seceper

Bermakna karena kasih seseorang disia-siakan orang yang banyak

Umpama memberi bunga seceper, terbuang bunga sekaki

Bermakna karena kasihan kepada orang banyak, disia-siakan orang sekampung.

Seperti bunga, sedap dipakai layu dibuang

Bermakna dikasihi semasa muda, dibenci apabila tua seperti perempuan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *