SEMAK adalah ritual untuk memberikan sesaji kepada makhluk-makhluk halus yang menghuni suatu tempat. Semah dilakukan ketika akan melakukan suatu pekerjaan, misalnya membuka ladang atau mendirikan rumah. Tujuannya adalah agar roh-roh yang mendiami tempat tersebut tidak mengganggu pekerjaan. Namun, pelaksanaan semah saat ini tidak lagi bertujuan sebagaimana mestinya. Hal ini disebabkan semakin menguatnya nilai-nilai islami.
Jenis-jenis
Semah air
Semah yang dilakukan di sungai, yang dilakukan dengan memberikan sesaji yang diletakkan ke dalam lalancang (perahu kecil yang terbuat dari upih pinang).
Semah belat
Memberikan sesaji agar banyak ikan masuk ke dalam belat yang dipasang. Semah besar. Semah dengan memotong kambing. Sesajinya berupa nasi putih dan telur ayam, serta potongan kecil dari tiap bagian tubuh dan organ tubuh kambing yang telah dipotong. Seluruh sesaji tersebut diletakkan dalam upih, kemudian diserahkan kepada penunggu di tempat yang dimaksud.
Semah darah
Semah yang dengan beras kunyit dan bertih yang kemudian disebarkan di sekitar tempat yang akan disemah. Kemudian digali tanah sedalam satu hasta. Lalu seekor ayam dipotong di atasnya, sehingga darangnya masuk ke dalam lubang. Ayam yang telah disembelih kemudian dipotong-potong kecil dan dimasukkan ke dalam lubang.Lubang lalu ditutup dan ditanam rumpun kayu kecil atau rumput.
Semah darat
Semah yang dilakukan di darat dengan memberikan sesaji yang di atas ampi.
Semah negeri
Memberikan sesaji untuk keselamatan negeri kepada roh-roh yang ada dalam kerajaan. Biasanya dilakukan pada jangka waktu tertentu, misalnya setiap tiga, lima atau tujuh tahun. Merupakan helat negeri besar-besaran.
Semah ringan
Sesaji berupa bertih dan beras kunyit yang diserakkan di hutan dan di dalam rimba, kemudian sisa bertih dan beras kunyit di letakkan di atas upih (pelepah pinang).
Semah terubuk
Semah yang dilakukan untuk memanggil ikan terubuk dan nelayan dapat menangkap ikan terubuk lebih banyak lagi.
