Bekam

Bekam Tanduk. (foto: int)

BEKAM adalah pengobatan tradisional dengan mengeluarkan darah kotor atau angin dari tubuh seseorang. Tujuan pengobatan ini adalah untuk menyembuhkan sakit kepala, lemah sendi tulang, dan masuk angin atau angin ahmar. Darah kotor dan angin yang berlebihan dipercayai merupakan penyebab penyakit-penyakit tersebut. Bagian tubuh yang sering diserang ialah bagian pinggang, lutut, kaki, dan kepala.

Terdapat tiga jenis bekam yang dikenal orang Melayu, yaitu bekam tanduk, bekam angin dan bekam api.

Bacaan Lainnya

Bekam paling bagus dilakukan pada pagi hari karena diper­caya pada waktu itu hanya darah kotor saja yang keluar. Hari yang paling baik ialah hari Selasa dan Kamis, karena merupakan hari berkat. Bekam boleh juga dilakukan pada hari-hari lain tetapi waktu yang paling sesuai ialah dari pertengahan hingga akhir bulan Rajab, karena hari-hari tersebut dipercaya sebagai masanya “tua penyakit” dapat menyembuhkan pasien.

Pasien yang menjalani pengobatan bekam juga harus mengikuti beberapa pantang-larang, bukan saja untuk mempercepatkan pemulihan, tetapi juga mengelakkan kambuhnya penyakit yang telah diobati itu. Larangan yang paling penting ialah pasien tidak dibenarkan tidur selepas selesai berbekam, karena darah dalam badan pasien belum dapat mengalir dengan baik setelah pembuangan unsur-unsur penyakitnya.

Seseorang yang baru saja dibekam juga dilarang tidur siang selama tiga hari berturut-turut karena dapat menyebabkan badan menjadi lemah dan sembab. Pasien juga dilarang merokok dan makan makanan yang mengandung gas, terutama buah labu, pucuk paku, kopi, dan teh. Sebaliknya, pasien dianjurkan bangun pagi, bersenam, minum air masak sebelum tidur dan ketika bangun tidur, serta makan petai dan jering. Semua itu diper­cayai dapat membersihkan darah dalam tubuh.

Tukang bekamnya sendiri harus dapat menghafal doa-doa panjang, tidak mabuk darah, dan mempunyai gigi depan yang kuat untuk menyedot keluar darah melalui tanduk. Dia juga perlu menguasai pengetahuan mengenai urat saraf dalam tubuh manusia.

Orang Melayu percaya bahwa orang yang pernah berbekam akan ketagihan untuk berbekam. Bekam tidak hanya dilakukan oleh orang Me­layu tetapi juga oleh orang Cina. Bedanya, orang Cina menggunakan buluh untuk berbekam.

Bekam Angin
Pengobatan tradisional dengan metode bekam yang dilakukan untuk mengeluarkan angin penyakit. Untuk melakukan bekam angin diperlukan sebuah mangkuk, kertas, dan korek api. Bekam angin, lebih kurang sama dengan bekam api. Peralatannya juga hampir sama, hanya saja gelas digantikan dengan buluh dan dawai kecil.

Bekam Api
Pengobatan tradisional dengan metode bekam yang dilakukan untuk mengeluarkan angin sejuk. Bekam Api, menggunakan hawa api untuk menyedot darah kotor serta kelebihan angin pada tubuh. Peralatan yang diperlukan ialah kapas, pisau cukur atau mata pisau, gelas kecil, uang koin tembaga, korek api dan sedikit minyak tanah.

Bomoh memulai bekam dengan membaca doa. Setelah itu, bagian belakang kepala pasien dicukur dan dibersihkan. Kemudian, uang tembaga dicelup ke dalam mi­nyak tanah, dan dinyalakan dengan korek api. Bersamaan dengan itu, bagian kepala yang dicukur itu dituris. Kemudian gelas yang berisi uang koin yang masih menyala itu ditempelkan ke tempat yang dituris tadi. Begitu gelas itu ditempelkan ke kepala, api akan padam, dan darah mengalir keluar ke dalam gelas. Gelas itu dibiarkan beberapa menit, kemudian direnggangkan, dan darah kotor dibuang. Ini diulangi sekiranya perlu. Bomoh mengakhiri kerjanya dengan membaca doa untuk menghentikan aliran darah.

Bekam Tanduk
Pengobatan tradisional dengan metode bekam yang dilakukan untuk mengeluarkan darah pe­nyakit. Peralatan yang diperlukan untuk melakukan bekam tanduk ialah tanduk kerbau atau lembu, berukuran lebih kurang 16 cm, ujungnya berukuran lebih kurang 2,5 cm disalut dengan getah kelulut, pisau cukur atau mata pisau, sedikit kapas, dawai, dan mangkuk untuk mengisi darah kotor.

Bomoh bekam memulai bekam dengan membaca doa, ayat suci Al Qur’an, dan salawat atas Nabi Muhammad Saw. Setelah itu, bomoh bekam mencukur rambut di bagian belakang kepala pasien seukuran mulut tanduk, atau sekitar 6 cm². Kemudian, bagian belakang kepala pasien yang telah dibersihkan itu ditoreh beberapa kali dengan mata pisau atau pisau cukur sehingga luka, lalu tanduk ditangkupkan ke atasnya. Darah dihisap beberapa kali dan dikumpulkan di dalam mangkuk.

Setelah selesai, bomoh menekan bagian yang di­toreh itu dengan telapak tangannya sebanyak tiga kali disertai dengan bacaan doa untuk menghentikan darah.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *