Perumpamaan

Tepak Sirih. (foto: kosabudaya.id)

Perumpamaan adalah peribahasa yang diungkapkan melalui perumpamaan-perumpaaan. Susunan kata-kata perumpaan disampakan dengan indah, ringkas, dan kemas, serta memiliki maksud yang tersirat. Maksud tersebut pada dasarnya dapat dipahami dengan mudah.

Teks perumpamaan lazimnya didahului dengan kata bagai, ibarat, umpama, seperti, dan laksana. Sebagian perumpaan tidak menggunakannya tetapi tetap mengandung perumpamaan-perumpamaan.

Bacaan Lainnya

Contoh perumpamaan:

Seperti kejatuhan bulan.
Bermakna memperoleh keuntungan yang luar biasa.

Seperti kuda lepas dari pingitan.     
Bermakna seseorang yang merasa senang karena baru saja lepas dari belenggu.

Bak lesung mencari antan.
Bermakna perempuan yang mencari laki-laki.

Bagai duduk di atas bara.
Bermakna seseorang yang sedang mengalami kebingungan dan kebimbangan di dalam hatinya

Bagai air di daun talas.
Bermakna pendiriannya selalu berubah-ubah.

Bagai bulan kesiangan.
Bermakna pucat dan lesu.

Bagai burung di dalam sangkar emas.
Bermakna hidup mewah, tetapi sangat terkekang dan tidak bahagia.

Bagai alu sesudah menumbuk dicampakkan.
Bermakna dihargai sewaktu diperlukan, setelah tak berguna lagi malah dibuang.

Bak ilmu padi, kian berisi kian merunduk.    
Bermakna selalu merendah diri.

Bak mandi di air kiambang, pelak lepas gatal pun datang.
Bermakna sesuatu hal yang didapatkan sekalipun berguna, namun kemudian mendatangkan yang lebih menyiksa.

Ibarat menegakkan benang basah.
Bermakna melakukan sesuatu yang tak mungkin dilakukan.

Ibarat menuangkan minyak ke api. 
Bermakna terlalu memperbesar persoalan.

Bagai alu pencungkil duri.
Bermakna melakukan sesuatu yang sia-sia atau tidak mungkin berhasil.

Bagai aur dengan tebing.
Bermakna dua hal yang tak dapat dipisahkan.

Bagai budak-budak makan pisang.
Bermakna tidak mudah tertipu.

Bagai unta menyerahkan diri. 
Bermakna sangat patuh terhadap perintah.

Bak tengguli di tukar cuka.
Bermakna kejadian yang tertukar dari kejadian yang membahagiakan menjadi kejadian yang menyedihkan.

Seperti biduk dikayuh hilir.  
Bermakna menyuruh orang yang akan berpergian.

Seperti katak dibawah tempurung. 
Bermakna kuras luas pandangannya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *