Beliung

BELIUNG adalah alat pertanian yang digunakan untuk menebang atau mengerat kayu berukuran. Peralatan ini memiliki bentuk seperti kapak tetapi dengan mata yang dibuat melintang.

Baliung tersusun dari dua bagian utama yaitu mata dan tangkai (peroda). Mata terbuat dari besi berukuran 5,5 x 5,5 cm, 6,5 x 8 cm atau 11 x 11 cm, dengan ketebalan 8-10 milimeter. Mata ini dibuat beralur yang diasah pada satu sisi saja. Tangkai terbuat dari kayu liat sejenis kupini, tore, kulim, meranti, limau, duku, tembesu, dan kayu bulian. Panjang tangkai sekitar 70 cm dengan diameter sekitar 3 cm. Tangkai beliung berbentuk bulat, dan pada bagian ujung tangkai berbentuk persegi agar daya lekat tangkai lebih kokoh ketika diikat dengan mata. Pada bagian pangkal tangkai diraut lebih halus, sehingga pemegang merasa nyaman. Tangkai juga dibuat elastis yang bertujuan mempermudah saat penggunaan. Tangkai dan mata direkatkan dengan karaweh yaitu sejenis pengikat yang dibuat dari jalinan rotan.

Bacaan Lainnya
Beliuang Panarabi (foto:kosabudaya.id)

Berdasarkan bentuk dan fungsi, beliuang dapat dibagi menjadi beberapa bagian yaitu:

  1. Beliuang Panarabi; berfungsi untuk melubangkan kayu, seperti jalur, perahu,
  2. Beliuang Panobang; berfungsi untuk menebang kayu,
  3. Beliuang Rembe; berfungsi untuk pelicin kayu yang akan digunakan untuk sesuatu,
  4. Beliaung Penara; berfungsi untuk menara/membentuk dari kayu bulat ke bentuk yang diinginkan

Di dalam ungkapan, beliuang selalu digambarkan sebagai sesuatu yang mampu melakukan di luar batas kemampuan fisiknya. Bentuk dan struktur beliung yang kecil dan ringan, namun mampu menumbangkan dan membentuk kayu yang besar hingga berguna bagi manusia.

kilek beliung ke kaki
kilek cermin ke muka

Bermakna, “Ada maksud dan tujuan tertentu bila seseorang melakukan sesuatu pekerjaan”

seperti beliung penebang pisang

Bermakna, ”Lalai menjalankan kewajiban/tugas.” Hal ini disebabkan apabila beliuang ditebangkan ke batang pisang, mata beliung akan tertancap untuk beberapa lama, dan ini bertentangan dengan kebiasaan beliuang yang gesit dan lincah ketika menebang kayu yang besar dan keras.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *