ANTAN adalah teknologi tradisional yang digunakan sebagai alat penumbuk padi, beras, kopi dan bebijian sejenisnya. Antan terbuat dari kayu keras seperti kayu seminai, merbau, tembesu, tempinis, marpoyan, pelawan, kulim, resak, meranti batu, medang, dan punak.
Bentuk antan bulat panjang dengan diameter sekitar 25 cm dan panjang sekitar 150 cm. Ujung bagian atas dibuat meruncing dan ujung bawah membulat, untuk memudahkan dalam menumbuk. Alu digunakan bersama lesung, sebagai tempat untuk meletakkan bahan-bahan yang akan ditumbuk. Cenderung perempuan yang mempergunakan alat ini. Lesung berukuran panjang, dan biasanya para perempuan bersama-sama menumbuk di lesung yang sama. Untuk mengatasi kebosanan, mereka menciptakan irama tumbukan yang serasi, sehingga terdengar seperti alunan musik. Di beberapa tempat di Riau dan Kepulauan Riau seperti di Kelarik Natuna, Rokan Hulu, dll. melahirkan musik lesung.
Bila tidak digunakan antan harus disimpan dengan baik dan pantang dilangkahi. Antan juga pantang dipakai untuk memukul. Penjagaan terhadap antan ini mungkin ada hubungannya dengan kepercayaan mengenai semangat padi, karena antan berhubungan erat dengan padi.
Antan yang berukuran kecil biasa disebut dengan alu, yang dipakai dengan lesung tangan, yaitu lesung berukuran kecil. Biasanya alu untuk menumbuk cabe ata bebijian dalam jumlah kecil.
Pemaknaan Antan
Antan sering menjadi kias ibarat dalam pepatah-petitih dan peribahasa.
Antan patah lesung hilang
bermakna tertimpa berbagai musibah yang tidak kunjung usai
Mencungkil duri dengan antan atau seperti antan pencungkil duri
bermakna seseorang yang menyelesaikan perkara dengan akibat yang lebih besar dampaknya dari sebelumnya
Bertelingkah antan di lesung, ayam juga yang kenyang
bermakna berselisih antara dua saudara, orang lain yang mengambil keuntungan
Bertelingkah bagai antan di lesung
bermakna orang yang sepekerjaan itu, jika berselisih faham dan mengambil hati, akan merusakkan pekerjaan.
Bak lesung mencari antan
bermakna perempuan mencari laki-laki.
Antan patah lesung hilang
bermakna tertimpa berbagai musibah atau kemalangan bertubi-tubi.
