Zapin Meskom

ZAPIN Meskom adalah salah satu genre zapin yang berkembang di Kampung Meskom Bengkalis. Genre zapin ini pada awalnya hanya mendapatkan 6 ragam zapin yang merupakan pengembangan dari zapin di Langkat, kemudian dilengkapi dengan ragam zapin yang ada di Telukbelitung. Sehingga saat ini terdapat beberapa ragam zapin meskom yaitu jalan pantas, tukar kaki atau gelombang pasang, siku keluang, anak ayam patah, belah mumbang, dan pusing sekerat. Ragam zapin yang ada di Teluk Belitung yaitu sut ganda, bunga serai, catuk burung merpati, pecah delapan, pecah delapan sut, dan kembang tak jadi.

Bentuk tari Zapin Meskom lebih dominan pada gerak kaki. Sedangkan gerak pada tangan dan kepala hanya mengimbangi kelincahan gerak kaki. Begitu juga dalam teknik geraknya, zapin ini memiliki ketentuan yang harus dilakukan oleh penari, baik pada gerak kepala, kedua kaki, tangan kanan dan kiri. Kehadiran teknik gerak dan penyatuan secara keseluruhan dari pada elemen-elemen wujud bentuk ruang, waktu dan tenaga inilah yang diduga membentuk gaya atau ciri khas yang dimiliki Zapin Meskom berbeda dengan Zapin-Zapin yang berkembang di Riau.

Bacaan Lainnya
Muhammad Yazid bin Tomel maestro Zapin Meskom

Sejarah
Sejarah Zapin Meskom dapat ditelusuri dari riwayat Maestro Zapin Meskom yaitu Muhammad Yazid bin Tomel yang lahir pada tahun 1925. Pada usia 8 tahun, ia telah belajar tari zapin kepada ayah kandungnya yang bernama Tomel. Masa penjajahan Belanda dan Jepang, Yazid harus sembunyi-sembunyi untuk belajar zapin.

Keleluasaan untuk mengasah keterampilannya dalam menarikan zapin akhirnya terwujud setelah Indonesai merdeka. Ia semakin tunak mempelajari seluk-beluk zapin. Pada tahun 1950-an, Yazid semakin dikenal di daerah Bengkalis dan Riau. Ia bersama teman-temannya Hasan, M Yusuf, Harun, M Ali, dan Hasan,  menyemarakkan perhelatan dan acara-acara hajatan.

Perkembangan
Perkembangan Zapin semakin mencuat saat pemerintah pusat menggerakkan otonomi daerah pertengahan tahun 1990-an. Dengan semangat memperkuat seni tradisi demi mencari pijakan identitas lokal, pemerintah daerah Bengkalis pun mendorong pendirian sanggar seni tradisi dan membuka kesempatan untuk tampil pada acara-acara resmi. Hingga kini Tari Zapin Meskom berkembang luas dan menjadi khasanah seni budaya di Riau dan diajarkan kepada generasi muda.

Saat ini, Zapim Meskom dikembangkan oleh oleh Sanggar Batin Sembilan yang berpusat di Kampung Meskom. Generasi terkini zapin ini adalah Mhd. Zainudin, Baharudin, dan Khairul Anwar

Lirik Lagu Zapin Lancang Kuning Selat

lancanglah kuning
lancang kuning malam berlayar malam
hai berlayar malam

haluanlah menuju
haluan menuju kelaut dalam

sayang mu’alim kuranglah paham
hai kuranglah paham
disitu tempat,
disitu tempat kapal tenggelam

gelombanglah gelombang hai main gelombang
hai main gelombang
riaknya sampai
riaknya sampai ke indragiri

cobalah coba bertanam kumbang
hai bertanam kumbang
kalaulah tumbuh
kalaulah tumbuh tuah negeri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *